Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, Edward Alexander Silooy mengatakan, pertumbuhan penumpang pesawat di Indonesia menandakan daya beli masyarakat yang telah meningkat dan naik pesawat terbang sudah bukan lagi menjadi "barang" yang eksklusif. "Masyarakat sekarang sudah mulai gandrung naik pesawat, karena mereka menganggap telah mampu membeli tiket pesawat. Ini menjadi fenomena dalam beberapa tahun terakhir," kata Silooy kepada Tribun, Senin (19/2/2011). Silooy mengatakan, fenomena tersebut harus ditangkap dengan baik oleh seluruh pihak. Menurutnya, tahun ini industri penerbangan nasional diperkirakan bakal tumbuh lagi, karenanya pihak penyelenggara bandara harus mempersiapkan infrastruktur yang memadai. "Jumlah penumpang hampir di seluruh bandara telah melewati batas kapasitas bandara. Majalah Otomotif Online. Lampung Utara. Saatnya dilakukan pengembangan dan pembangunan bandara baru," tandas Silooy. Pesawat Wing’s Air membatalkan penerbangan setelah lepas landas dari Bandara Hasanuddin, Makassar, sekitar 40 menit. Menurut keterangan PT Angkasa Pura, pesawat yang membawa 195 penumpang itu terpaksa kembali ke landasan karena ada kerusakan mesin. Didi Warwe, seorang penumpang, mengatakan dia membeli tiket pesawat Lion Air tujuan Jayapura untuk penerbangan pukul 09.00 Wita. Namun manajen maskapai menunda jadwal penerbangan tanpa alasan yang jelas. "Penumpang baru bisa masuk pesawat pada pukul 12.00," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupten Sarmi, Papua, itu di Bandara Hasanuddin, Jumat (18/2). Menurut Didi, pesawat yang mereka naiki ternyata bukan Lion Air melainkan Wing’s Air. "Saat kami masuk, pendingin udara mati," katanya. Selain itu, di luar pesawat dia juga melihat sejumlah petugas tengah mengisi bahan bakar. "Padahal saat itu semua penumpang sudah masuk pesawat." Didi mengatakan saat itu dirinnya sudah merasakan firasat tidak enak. Namun untuk mempertanyakan dia tidak tahu kepada siapa. Kekhawatiran yang sama juga dirasakan Lambert Orain, Kepala Bagian Umum Pemerintah Kota Jayapura. Setelah lepas landas, pesawat hanya berputar-putar di atas Bandara Hasanuddin. "Ada sekitar satu setengah jam berputar-putar," katanya. Setelah berputar-putar, awak pesawat mengumumkan penerbangan dibatalkan dan pesawat kembali ke Bandara Hasanuddin. "Begitu landing, kami melihat mobil pemadam kebakaran sudah siap-siap," katanya. Sebagian besar penumang menyatakan trauma dengan kejadian itu. Ada beberapa yang akhirnya pindah menggunakan maskapai lain. Bahkan ada juga yang membatalkan keberangkatan. Melli asal Palopo misalnya. "Saya trauma. Lebih baik kembali ke Palopo," kata perempuan itu. Kepala Bagian Humas PT Angkasa Pura I Agus Raharjo membenarkan peristiwa itu. Menurut dia, awalnya jadwal penerbangan Lion Air tujuan Jayapura bertolak pukul 09.00. Namun karena pesawat yang akan digunakan mengalami gangguan teknis, penerbangan ditunda. Upaya perbaikan ternyata tidak bisa dilakukan segera. Manajemen Lion Air akhirnya mengganti pesawat dengan Wing’s Air. Pesawat tujuan Jayapura itu sempat mengudara selama 40 menit namun akhirnya kembali ke landasan. "Ada gangguan mesin," kata Agus. Semua penumpang selamat dan sudah dibawa ke Hotel Darma Nusantara. Rencananya penerbangan pengganti berangkat pada pukul 02.00 dini hari nanti. Sejauh ini belum ada penjelasan resmi dari maskapai Lion Air terkait kejadian itu. Pesawat Express Air mengalami masalah usai mendarat di bandara Soekarno-Hatta. "Roda pesawat mendadak terkunci," ujar Juru Bicara Angkasa Pura II, I Ketut Fery Utamayasa ketika dihubungi. Peristiwa terjadi sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB.
7 years ago