BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Menyeberangi laut

Menyeberangi laut. Info sangat penting tentang Menyeberangi laut. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Menyeberangi laut

Menyeberangi laut. Prokimal Kotabumi Lampung Utara. ''Pola kemitraan itu menjadi tantangan tersendiri karena proyek senilai Rp 100 trilyun belum ada di Indonesia. Tapi pemerintah dan swasta memang harus bekerja sama,'' kata Agung. Mantan Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, sebelumnya menyatakan hal yang sama. Pemerintah tentu tidak kuat menanggung biaya ''jembatan emas'' tersebut. ''Proyek ini harus melibatkan investor swasta,'' katanya. Seperti proyek jalan tol, sang investor kelak diberi konsesi kawasan pengelolaan tertentu agar bisa balik modal.

Hanya saja, untuk membentuk kemitraan bisnis, masih diperlukan restu presiden. ''Tampaknya presiden belum pas benar dengan rencana ini,'' tutur seorang menteri yang enggan disebut namanya. Pembicaraan tingkat tinggi di kabinet, menurut sang sumber, masih sebatas penggodokan ide, belum sampai ke tingkat teknis. Sumber Gatra lainnya, masih dari kalangan menteri, menyebutkan bahwa pemerintah masih meragukan kemampuan pihak swasta menyedot dana. Dari mana dapat mengumpulkan duit Rp 100 trilyun? ''Kalau benar-benar punya modal, kenapa tidak segera dibangun saja. Sebatas membuat tiang pancang atau peletakan batu pertama pun mereka belum berani. Mereka ini ujung-ujungnya berharap mendapat hak konsesi atau sejenisnya di Banten atau Lampung,'' katanya.

Pra-studi JSS memang menyebutkan, pengembalian investasi JSS tak cukup hanya mengandalkan pendapatan tol jasa jembatan. ''Kawasan-kawasan bisnis yang muncul juga harus dikelola pihak investor dan pemerintah bersama-sama,'' ujar Agung. Hasilnya diharapkan dapat menutup modal yang telah dikeluarkan. Agung juga menepis keraguan apakah duit Rp 100 trilyun itu dapat terkumpul. ''Saya yakin, kalau kita bisa menjualnya dengan baik, tentu banyak investor yang tertarik. Dana Rp 100 trilyun bukan uang besar asal kuenya menarik,'' katanya. Apakah kawasan konsensi nanti dapat juga disulap menjadi kue? Belum jelas benar.

Meskipun begitu, bos Artha Graha, Tomy Winata, sempat mengatakan bahwa proyek JSS tak semata-mata soal untung-rugi. ''Kalau mulai dengan keuntungan, saya tidak ikut proyek ini. Waktu diresmikan nanti, saya berumur 63 tahun tapi menanggung utang Rp 100 trilyun. Tapi ini proyek bangsa dan rakyat. Kita harus punya komitmen,'' kata Tomy.

Walhasil, yang sering bolak-balik Merak-Bakauheni memang harus sabar. Jembatan yang dinanti tampaknya masih berada di awang-awang. Tetapi, berharap pada armada bahari Indonesia, tak kunjung berjaya. Bagaimana Mas Sujiwo?


Powered By : Blogger