Permainan mobil. Pulau Bunyu Kalimantan Timur. Setelah perang dunia selesai, timbul demam mobil untuk anak. Andre Citroen yang pandai melihat jauh ke depan segera mendapatkan gagasan untuk mempergunakan mobil-mobilan sebagai alat publisitas bagi mobil orang dewasa. Ia mengharapkan anak-anak pemakai mobil-mobilan Citroen akan membeli mobil Citroen setelah mereka menjadi dewasa nanti. Mobil-mobilan mereka harus disebut Citroen saya bukan mobil saya. Pabrik mobil Citroen pun mendirikan divisi khusus yang memproduksi mobil-mobilan.
Kini mobil-mobilan Citroen produksi setelah perang dunia banyak dicari oleh para kolektor. Kebanyakan benda ini terbuat dari logam. Perbandingan ukurannya dengan mobil yang asli adalah 1:10, malah ada juga yang 1:3 dan bisa berjalan dengan kecepatan 15 kilometer per jam. Perlengkapannya cukup banyak, antara lain versneling mundur dan lampu sorot yang bisa menyala.
Pada tahun 1927, Ettore Bugatti merancang mobil-mobilan yang sangat mirip dengan mobil balap Bugatti 35 Grand Prix yang sedang terkenal pada masa itu. Mobil-mobilan itu dibuat untuk putranya, Roland, dan diberi nama Baby Grand Prix type 52. Kemudian menyusul 90 model Bugatti kecil lainnya yang dibuat dan dibagikan kepada para putra pelanggan-pelanggan yang kaya. Perusahaan-perusahaan lain segera meniru langkah itu. Mobil-mobilan menjadi hadiah menarik bagi putra-putri raja ata anak-anak orang terkemuka. Putri Elizabeth (kini ratu Britania) memperoleh Rolls-Royce mini dari Lines Bros pada bulan April 1932. Citroen juga menghadiahkan sebuah mobil-mobilan kepada beliau. Putri Margaret juga mendapat hadiah sebuah mobil-mobilan Citroen yang sama. Putra raja Muangthai sudah mendapat miniatur Cadillac pada tahun 1916, dan putra sultan Maroko mendapat sebuah miniatur Penhard 6 silinder pada tahun 1934.
Ketika polystyrene, PVC, dan fiberglass sudah digunakan dalam industri mobil-mobilan, harga bisa ditekan, sehingga mobil-mobilan bisa dijangkau oleh masyarakat yang lebih luas. Mainan itu sudah diberi motor kecil dan pada tahun 1935 seorang industrialis dari California membuat arena balap untuk mobil-mobilan di Lawndale. Pada tahun 1966, sebelum balap mobil Le Mans yang memakan waktu 24 jam itu dimulai, terlebih dulu diadakan perlombaan mobil anak-anak yang disebut 24 Minutes.
Dewasa ini, malah orang-orang dewasa yang tergila-gila pada mobil-mobilan. Bukan untuk ditumpangi, tapi untuk dikumpulkan, dikoleksi. Sudah banyak museum yang memiliki koleksi mobil anak-anak. Seorang warga Perancis yang bernama Francis Mortarini merupakan salah seorang kolektor yang paling top. Dia pandai memperbaiki mobil-mobilan itu yang sering sudah tidak karuan karena usianya kebanyakan sudah sangat tua. Mobil-mobilan kuno bisa memiliki harga tinggi di tempat-tempat lelang seperti Sotheby. Dan…, siapa tahu ada sebuah yang masih tersimpan di gudang rumah Anda.
Hidroponik: Cara menanam lombok / cabai dengan mudah, 3 bulan panen
-
Video: Hidroponik: Cara menanam lombok / cabai dengan mudah, 3 bulan panen
| TV Kampung.
8 years ago