Semakin tinggi pelajaran yang harus diraih semakin mahal biayanya. Tetapi sebetulnya ada yang lebih memprihatinkan lagi di negeri kita, yaitu mahalnya semangat belajar. Walaupun biaya murah kalau semangatnya rendah tidak akan dapat ilmu. Semangat belajar dari rakyat kita sebetulnya tidak berkaitan langsung dengan biaya. Terbukti ketika sebelumnya biaya relatif murah, namun tetap ada saja yang tidak bersemangat belajar. Walaupun dia berada di kampus, ternyata hasilnya tidak searif yang kita rindukan. Keprihatinan akan biaya belajar memang normal, namun akan lebih prihatin lagi jika tidak punya semangat yang gigih dalam belajar. Belajar tidak identik dengan kampus saja. Belajar tidak identik dengan sekolah-sekolah bagus saja, Allah Maha Adil didalam mengangkat derajat hamba-hambaNya. Tidak adil andai kata kesuksesan hanya untuk yang masuk di bangku kuliah. Padahal Allah menciptakan hamba-hambaNya begitu banyak sedang kampus begitu sedikit. Maka, jangan pernah mahalnya biaya menjadi penghalang bagi kita. Andaikata setiap masalah menjadi penghalang, katahuilah hidup kita tidak akan pernah menjadi maju. Masalah bukan penghalang, masalah adalah tantangan. Manusia hidup dengan hambatan dan tantangan bukan untuk menjadi kalah tapi untuk kita atasi. Oleh karena itu masa depan kita benar-benar tidak tergantung oleh masalah yang ada, tapi syariatnya tergantung bagaimana kita menyikapi masalah yang ada. Sebuah kenyataan kini, sekolah mahal, buku mahal, dan ongkos mahal, namun semua itu tidak pernah menghalangi orang yang mempunyai tekad yang membara. Coba selidiki, berapa banyak orang yang sukses di dunia bukan karena kekayaan yang dia miliki pada awalnya. Banyak kisah-kisah sukses tidak bergantung kepada biaya yang dia miliki, tetapi syariatnya bergantung kepada tekad maupun semangat untuk sukses. Allah SWT Berfirman dalam Q.S Aali Imraan/3 ayat 190-191 : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan Kami, tiadalah Engkau Menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka hindarkanlah kami dari siksa neraka”. Menuntut ilmu tidak identik dengan sekolah atau kuliah. Kita bisa menuntut ilmu setiap waktu dari apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasa. Semua ini samudra ilmu tiada bertepi. Rahasianya yakni hati yang bersih. Itulah yang menentukan sepercik cahaya ilmu bisa menerangi diri maupun orang lain. Itulah yang menyebabkan seseorang melimpah ilmunya. Sungguh, siapapun yang ingin sukses dunia maupun akhirat, harus dengan iman dan ilmu. Begitu juga dengan ahlak yang baik. Bukti dari orang yang berilmu dia akan mengenal siapa Yang Menciptakan Nya, dan siapa dirinya. Ketahuilah, episode hidup ini cuma sekali dan sebentar. Esok lusa bisa saja berakhir. Wallahu'alam
7 years ago