BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Ketinggian sekali

Ketinggian sekali. Info sangat penting tentang Ketinggian sekali. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Ketinggian sekali

Posting ini jadi bersifat pemberitahuan, bahwa saya memindahkan semua cerpen yang ada di blog Bunyu Online ke blog ini. Nah.., berhubung saya sudah menulis beberapa cerpen, maka saya pun berhak menyandang sebutan sebagai cerpenis. Ternyata sudah cukup komplit juga sebutan yang saya sandang di dunia internet ini. Sebagai blogger, penulis, dan cerpenis. Belum lagi dengan sebutan netter, karena hampir tiap hari saya menngakses internet. Lalu sebutan Facebooker karena saya juga memiliki account Facebook dan menggemari pergaulan dalam situs jejaring sosial tersebut. Ditambah lagi dengan sebutan emailer, karena saya sering berkirim dan menerima kiriman email. Wekekeke…. Tulisannya jadi ngelantur kemana-mana deh. Ya sudah, cukup segini aja dulu tulisan pengantar pemindahan ini. Rasanya bukan pengantar, sebab ada beberapa cerpen yang sudah dipindah dan diposting di blog GarisLine.Com ini. Bagaimana jika pemberitahuan saja, setuju? Bagi yang suka, silahkan dibaca. Untuk yang tidak suka, silahkan kalau mau dilihat-lihat. Lho, koq bisa begitu? Dari pada kualat. atau sudah terlanjur punya pesawat terbang. Mungkin di Indonesia regulasinya sudah ada untuk kepemilikan pesawat terbang atas nama pribadi. Barangkali bisa dilihat siapa aja pemilik pesawat terbang swayasa yang di Pondok Cabe itu. Atau beberapa pesawat konvensional lainnya, yang bukan pesawat tempur atau pesawat berbadan lebar. Saya sendiri belum tau pasti. Soalnya belum pernah beli pesawat terbang sih. Sekarang baru mampu beli pesawat telepon atau yang sejenisnya. Lebih enak dan praktis punya pesawat terbang dari kelas ringan. Pajaknya lebih ringan, BBMnya ndak banyak, suku cadangnya juga ndak terlalu rumit, dan ndak makan tempat untuk parkir. Meskipun tarif parkir di bandara dihitung berdasarkan flat, bukan berdasarkan per meter persegi. Tapi paling ndak lebih mudah manuvernya pas mau keluar dari lapangan parkir. Dari pada diparkir di kebun pisang atau kebun singkong. Kan kurang keren. Mungkin malah bisa diparkir di trotoarnya bandara. Meskipun begitu, jangan sampai parkir sembarangan. Sepeda motor, mobil, sepeda ontel, becak atau cikar sekalipun punya cara parkir yang sama. Harus ber-shaf, kayak kita kalau lagi sholat berjamaah itu lho. Jangan disusun malang-melintang bin tumpang-tindih seperti pada gambar ini. Saya kurang tau, ini yang salah tukang parkirnya atau supir pesawat terbangnya. Yang ngelihat kan jadi bingung. Ini pesawat terbang lagi parkir atau pesawat terbang lagi leyeh-leyeh? Mungkin badannya terasa pegal-pegal setelah menjalani penerbangan jarak jauh. Dan jangan juga memarkirkan pesawat terbang dengan cara ditumpuk-tumpuk seperti pada gambar di samping ini. Mungkin yang melihat jadi berfikir, koq kayak lagi njemur ikan asin ya? Maklum, baru aja punya pesawat terbang sih. :D Di beberapa kota besar di negara maju memang ada area parkir mobil yang bertumpuk-tumpuk mirip laci meja atau locker. Tapi kotaknya masing-masing untuk setiap mobil. Itu pun hanya tersedia untuk mobil, bukan pesawat terbang. Lagi pula, posisinya itu koq kayak ayam jago ketemu ayam babon ya. Kalau pesawat terbang bisa beranak, ya ndak apa sih.


Powered By : Blogger